KESEIMBANGAN DALAM SEGALA HAL
KESEIMBANGAN DALAM SEGALA HAL
📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓۙ ٢٤
Semua yang ada dialam semesta ini diciptakan dalam keadaan seimbang, begitupun penciptaan tubuh dan organ dalam kita. Bagaimana Allah Azza Wa Jalla menciptakan keterikatan dan keteraturan sistem hormon, sistem syaraf, sistem rangka, sistem pencernaan dan sistem peredaran darah.
○ Allah Azza Wa Jalla berfirman:
وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ
Langit telah Dia tinggikan dan Dia telah menciptakan timbangan (keadilan dan keseimbangan) [ QS AR RAHMAN :7 ]
Allah menyatakan bahwa Dia menciptakan langit tempat diturunkan perintah dan larangan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, tempat malaikat-malaikat yang turun membawa wahyu-Nya kepada nabi-nabi-Nya, di samping itu Dia menghendaki adanya KESEIMBANGAN DALAM SEGALA HAL.
Di antaranya adalah perimbangan akidah, yaitu mentauhidkan-Nya, karena tauhid adalah pertengahan antara mengingkari adanya Allah dengan mempersekutukan-Nya. Begitu juga, Perimbangan dalam ibadah, dalam beramal dan dalam budi pekerti, perimbangan dalam kekuatan rohani dan jasmani dan sebagainya.
Demikianlah perimbangan dan keadilan yang dikehendaki-Nya dengan tidak membiarkan sesuatu karena kecilnya dan tidak pula mementingkan yang lain karena besarnya. Perimbangan-Nya mencakup semua yang ada di alam ini.
Partikel terkecil dalam tubuh manusia dinamakan sel. Dalam tubuh manusia ada sekitar 500 triliun sel, dengan bermacam macam fungsi. Dari sel kulit, sel otot, sel rangka, sel otak, atau sel organ dalam. Yang semua sel membutuhkan komponen untuk meregenerasi atau merepair ( memperbaiki ).
Jika komponen yang dimasukkan kedalam tubuh manusia adalah makanan yang halal lagi baik, maka sel sel tersebut dapat bekerja sebagaimana mestinya. Akan tetapi jika yang dimasukkan adalah komponen yang tidak sesuai spek tubuh tentu yang terjadi adalah pertumbuhan sel yang abnormal.
Hari ini ketika seseorang menyantap makanan tidak lagi memperhatikan, apakah yang dimasukkan kedalam perut akan membawa nutrisi bagi tubuh atau sebaliknya akan menjadi "tumpukan sampah" didalam sistem pencernaan. Yang pada akhirnya akan menjadi pemicu lahirnya berbagai macam penyakit, baik penyakit ringan atau penyakit kronis. Rata rata seseorang berpendapat pokok'e mangan seng penting wareg keturutan kabeh seng kate dipangan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas”.
Maksudnya, perut yang penuh dengan makanan bisa merusak tubuh. Syaikh Muhammad Al-Mubarakfury menjelaskan,
ﻭﺍﻣﺘﻼﺅﻩ ﻳﻔﻀﻲ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺪﻧﻴا
“Penuhnya perut (dengan makanan) bisa menyebabkan kerusakan agama dan dunia (tubuhnya)”.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan bahaya kekenyangan karena penuhnya perut dengan makanan, beliau berkata,
لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة
“Kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”
Jika sampai kekenyangan yang membuat tubuh malas dan terlalu sering kekenyangan, maka hukumnya bisa menjadi haram. Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan,
وما جاء من النهي عنه محمول على الشبع الذي يثقل المعدة ويثبط صاحبه عن القيام للعبادة ويفضي إلى البطر والأشر والنوم والكسل وقد تنتهي كراهته إلى التحريم بحسب ما يترتب عليه من المفسدة
“Larangan kekenyangan dimaksudkan pada kekenyangan yang membuat perut penuh dan membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah dan membuat angkuh, bernafsu, banyak tidur dan malas. Hukumnya dapat berubah dari makruh menjadi haram sesuai dengan dampak buruk yang ditimbulkan (misalnya membahayakan kesehatan.)
فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ ٢
Maka ambillah pelajaran (dari kejadian itu) wahai orang orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).[ QS Al Hasyr : 2]
وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ ٥٥
Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin.[QS Adz Zariyat:55]
-----------------------------------------------------------
● PETUNJUK AL QUR'AN DALAM HAL MAKANAN
كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ٥٧
Makanlah (MAKANAN ) YANG BAIK BAIK dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.[QS Al Baqoroh: 57]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: Hai sekalian manusia, MAKANLAH YANG HALAL LAGI BAIK dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS Al Baqoroh:168)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ ١٧٢
Wahai orang-orang yang beriman, MAKANLAH APA APA YANG BAIK yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.[QS Al Baqoroh:172]
وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ
Artinya: Dan makanlah MAKANAN YANG HALAL LAGI BAIK dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.[QS Al Maidah:88]
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, MAKAN DAN MINUMLAH DAN JANGAN BERLEBIHAN. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih lebihan.(QS Al A'rof:31)
فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Maka MAKANLAH YANG HALAL LAGI BAIK dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.[QS An Nahl:114]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُوا۟ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعْمَلُوا۟ صَٰلِحًا ۖ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
Artinya: Hai rasul-rasul, MAKANLAH DARI MAKANAN YANG BAIK BAIK, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.[QS Al Mukminun:51]
----------------------------------------
● PETUNJUK ROSULULLAH DALAM HAL MAKANAN
عن المِقْدَام بن مَعْدِي كَرِبَ رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «ما مَلَأ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا من بطن، بِحَسْبِ ابن آدم أُكُلَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَه،ُ فإن كان لا مَحَالةَ، فَثُلُثٌ لطعامه، وثلث لشرابه، وثلث لِنَفَسِهِ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد]
Dari Al-Miqdām bin Ma'dikarib -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap yang dapat MENEGAKKAN TULANG PUNGGUNGNYA. Jika memang harus melebihi itu, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya."
[Hadis sahih] - [Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah - Diriwayatkan oleh Tirmiżi - Diriwayatkan oleh Ahmad]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ
[Ya Allah, Sungguh aku meminta kepada-Mu petunjuk dan kebenaran]
Bangil, 5 Syawal 1446 Hijriyah/ 00.40 5 April April 2025
----------------------------------------
Komentar
Posting Komentar