AMANAH SEORANG PEMIMPIN

AMANAH SEORANG PEMIMPIN

📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم

   
    Dulu waktu ada panggilan menterapi salah satu anggota dewan, ketika baru bertemu saya bertanya : "Darimana Bapak tahu nomer HP saya?" Sejurus kemudian Beliau menjawab : "Ndak tau ya mas, tiba tiba aja ada di nomer kontak saya." Biasanya Beliau langganan hijamah setahun dua kali.

   Kemudian proses terapi berjalan, sambil mengobrol kesana kemari. "Dulu sebelum menjabat sebagai anggota dewan kegiatannya Bapak apa?" "Dulu saya penjual kayu glondongan mas, memang kebetulan rumah Beliau daerah pengusaha mebel di daerah Pasuruan.

   Ternyata sebelum menjabat sebagai anggota dewan Beliau sempat menjadi Camat. Akan tetapi sebelum masa jabatannya habis, beliau mengundurkan diri. Kemudian saya bertanya : "Kenapa kok berhenti pak, sebelum masa jabatannya habis?" "Beliau menjawab saya takut kena OTT (Operasi Tangkap Tangan) mas. Sekarang KPK lagi garang garangnya, banyak pejabat publik kena OTT.

   Setelah resign dari jabatan Camat, kemudian Beliau mencalonkan diri sebagai anggota dewan dan qodarullah beliau jadi. Akan tetapi setelah satu tahun kemudian masuk penjara disebabkan kasus lama ketika menjabat sebagai camat.

   Kekuasaan memang seperti dua mata pedang, jika digunakan sebaik baiknya akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas. Akan tetapi jika digunakan untuk kepentingan pribadi bisa menjadi sebab kerugian bagi masyarakat secara luas. Sebab seseorang akan ditanya siapa saja yang menjadi tanggungannya. Dan amanah yang dibebankan kepada para pejabat hendaknya dijalankan dengan sebaik baiknya, berikut hadits yang berkenaan dengan amanah.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)

 مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ قَالَ: لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ لَهُ، وَلاَ دِيْـنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَـهُ

“Tidaklah Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya.” (HR. Imam Ahmad)

أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” (HR. Tirmidzi)

 لاَ إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji” (HR. Ahmad).

    Semoga kita sebagai kepala rumah tangga dapat menjalankan amanah untuk mendidik anak dan keluarga kepada jalan iman dan islam. Terlebih sebagai seorang pejabat hendaknya tidak mengkhianati amanah yang diberikan rakyat kepadanya, dengan sibuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya serta mengabaikan kesejahteraan rakyat.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ 
-----------------------------------
○ Puger,18.15 Ahad 30 Romadhon 1446 H./30 Maret 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)