DALIL/BUKTI KE-1, BAHWA MANUSIA TERCIPTA DARI TANAH

● DALIL/BUKTI 1, BAHWA MANUSIA TERCIPTA DARI TANAH.

اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ 

Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.[QS ALI IMRON : 59]

   Ayat ini diturunkan sehubungan dengan kedatangan utusan Nasrani Najran yang berkata kepada Rasulullah saw, “Mengapa engkau mencela Nabi kami?” Rasulullah bersabda, “Apakah yang telah saya katakan?” Mereka menjawab, “Engkau berkata bahwasanya Isa adalah seorang hamba Allah”. Nabi Muhammad bersabda, “Ya, benar dia adalah seorang hamba Allah, rasul dan kalimat-Nya yang telah disampaikan kepada Maryam, seorang perawan suci.”
Kemudian mereka menjadi marah dan berkata, “Pernahkah engkau melihat manusia dilahirkan tanpa ayah? Maka apabila engkau benar tunjukkanlah kepada kami contohnya.” Lalu Allah menurunkan ayat ini.

Al-Baidhawi menjelaskan, ayat tersebut merupakan penjelasan dalam bentuk penganalogian diciptakannya Nabi Isa dengan Nabi Adam yang diciptakan tanpa ayah dan ibu, keduanya sama-sama tercipta dari tanah. (liat Al-Baidhawi, Anwar al-Tanzil wa Aswa al-Ta’wil, juz 2, hal. 20)

Dalam hadits sahih dijelaskan, Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw,

أنتم بنو أدم، و أدم من تر

Artinya, "Kalian semua adalah anak cucu Adam, dan Adam terbuat dari tanah."

Dalam hadits sahih yang lain juga dijelaskan,

إن الله خلق أدم من قبضة. قبضها من جميع الأرض. فجاء بنو أدم على قدر الأرض. فجاء منهم الأحمر، و

الأبيض و الأسود و بين ذلك. و السهل و الحزن، و الخبيث و الطيب.

Artinya, "Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan Adam dari segenggam (tanah). Digenggamnya dari semua (jenis) tanah. Sehingga rupa anak cucu adam sebagaimana dari tanah diambilnya. Sehingga dari mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam, antara putih dan hitam. Ada yang berbahagia, bersedih, buruk, baik, dan antara keduanya."

Dr. Shalah al-Khalidi memaparkan, hadis ini menjelaskan rahasia perbedaan warna kulit manusia. Hal itu karena berbeda warna tanah saat penciptaannya. Sebagaimana perbedaan manusia dari jiwa, karakter dan lakunya. Hal itu karena perbedaan jenis bahan tanah penciptaannya. (lihat Al-Khalidi, al-Qashash al-Qur’ani, Juz 1, hal. 91)

   Pada ayat ini dijelaskan bahwa sebenarnya kejadian Isa yang menakjubkan itu adalah seperti penciptaan Adam, yang dijadikan dari tanah, keduanya diciptakan Allah dengan cara yang lain dari penciptaan manusia biasa. Segi persamaan itu ialah Isa diciptakan tanpa ayah, dan Adam diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu.
Keingkaran orang terhadap kejadian Isa tanpa ayah, sedang ia mengakui kejadian Adam tanpa ibu dan bapak, termasuk sesuatu yang bertentangan dengan logika. 
Allah menciptakan Adam sebagai manusia dengan memberi roh ke dalam jasadnya, semata-mata karena kehendak-Nya dan bila Allah berfirman: “Jadilah maka jadilah ia.” (Ali Imrān/3: 59) pada ayat yang lain Allah berfirman :

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ ١٤

… Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. … (al-Mu′minūn/23: 14).
 Ayat di atas (59) merupakan satu rangkaian dengan dua ayat berikutnya, turun pada tahun perutusan, tahun ke-10 Hijri.

Jika merujuk pandangan salah satu ulama' tentang ayat penciptaan manusia (laki-laki dan perempuan) dari unsur tanah, maka banyak ayat-ayat yang berbicara mengenai penciptaan manusia dari unsur tanah, atau bisa dimaknai mengandung unsur tanah.

Di antara ayat-ayat ini, ada yang menggunakan ungkapan “penciptaan manusia” (al-insan, seperti QS. ar-Rahmaan (55): 14, QS. al-Hijr (15): 26 dan 28-29, serta QS. al-Mu’minuun (23): 12).

Kemudian ada juga dengan ungkapan “penciptaan kalian semua” (kum, seperti QS. Nuh (71): 17, QS. Thaahaa (20): 55). Lalu ada juga ungkapan “mereka” (hum, seperti QS. ash-Shaaffaat (37): 11).

Dari ketiga ungkapan ini, yang paling tegas dan jelas adalah ungkapan “al-insan”, yang berarti manusia, yang mencakup laki-laki dan perempuan.

Tetapi, ungkapan “kum” dan “hum” yang secara literal struktur bahasa untuk laki-laki, dengan kaidah taghlib, menurut para ulama tafsir, juga mencakup perempuan.

Artinya, manusia laki-laki dan perempuan diciptakan dari, atau mengandung, unsur tanah.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari satu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. al-Mu’minuun (23): 12).

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ

Artinya: Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (QS. ar-Rahmaan (55): 14)

Kelompok ayat-ayat tersebut menegaskan persamaan unsur tanah yang ada pada manusia laki-laki dan perempuan dalam penciptaan. Jadi, asal keduanya, dan unsur utama adalah sama, yaitu tanah.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)