DALIL/BUKTI KE-1, BAHWA MANUSIA TERCIPTA DARI TANAH
أنتم بنو أدم، و أدم من تر
Artinya, "Kalian semua adalah anak cucu Adam, dan Adam terbuat dari tanah."
Dalam hadits sahih yang lain juga dijelaskan,
إن الله خلق أدم من قبضة. قبضها من جميع الأرض. فجاء بنو أدم على قدر الأرض. فجاء منهم الأحمر، و
الأبيض و الأسود و بين ذلك. و السهل و الحزن، و الخبيث و الطيب.
Artinya, "Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan Adam dari segenggam (tanah). Digenggamnya dari semua (jenis) tanah. Sehingga rupa anak cucu adam sebagaimana dari tanah diambilnya. Sehingga dari mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam, antara putih dan hitam. Ada yang berbahagia, bersedih, buruk, baik, dan antara keduanya."
Dr. Shalah al-Khalidi memaparkan, hadis ini menjelaskan rahasia perbedaan warna kulit manusia. Hal itu karena berbeda warna tanah saat penciptaannya. Sebagaimana perbedaan manusia dari jiwa, karakter dan lakunya. Hal itu karena perbedaan jenis bahan tanah penciptaannya. (lihat Al-Khalidi, al-Qashash al-Qur’ani, Juz 1, hal. 91)
Jika merujuk pandangan salah satu ulama' tentang ayat penciptaan manusia (laki-laki dan perempuan) dari unsur tanah, maka banyak ayat-ayat yang berbicara mengenai penciptaan manusia dari unsur tanah, atau bisa dimaknai mengandung unsur tanah.
Di antara ayat-ayat ini, ada yang menggunakan ungkapan “penciptaan manusia” (al-insan, seperti QS. ar-Rahmaan (55): 14, QS. al-Hijr (15): 26 dan 28-29, serta QS. al-Mu’minuun (23): 12).
Kemudian ada juga dengan ungkapan “penciptaan kalian semua” (kum, seperti QS. Nuh (71): 17, QS. Thaahaa (20): 55). Lalu ada juga ungkapan “mereka” (hum, seperti QS. ash-Shaaffaat (37): 11).
Dari ketiga ungkapan ini, yang paling tegas dan jelas adalah ungkapan “al-insan”, yang berarti manusia, yang mencakup laki-laki dan perempuan.
Tetapi, ungkapan “kum” dan “hum” yang secara literal struktur bahasa untuk laki-laki, dengan kaidah taghlib, menurut para ulama tafsir, juga mencakup perempuan.
Artinya, manusia laki-laki dan perempuan diciptakan dari, atau mengandung, unsur tanah.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari satu saripati (berasal) dari tanah.” (QS. al-Mu’minuun (23): 12).
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
Artinya: Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (QS. ar-Rahmaan (55): 14)
Kelompok ayat-ayat tersebut menegaskan persamaan unsur tanah yang ada pada manusia laki-laki dan perempuan dalam penciptaan. Jadi, asal keduanya, dan unsur utama adalah sama, yaitu tanah.
Komentar
Posting Komentar