DAMPAK ZAT ADITIF PADA TUBUH
DAMPAK KESEHATAN PENGGUNAAN ZAT ADITIF MAKANAN DITINJAU DARI ASPEK MANFAAT DAN KEHALALANNYA.
● dr.Cut Khairunnisa, M.Kes Dept.Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Zat aditif makanan/bahan tambahan pangan merupakan bahan yang ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan,cita rasa dan tekstur.Penggunaan zat aditif pada makanan saat ini sudah sangat marak dilakukan oleh industri industri makanan. Gelatin[1], alkohol, Glukosa[2], garam, emulsifier[3], pelarut organik[4], gluten[5], transglutaminase mikroba[6], dan zat lainnya secara ekstensif[7] dan semakin banyak digunakan oleh industri makanan.
Penggunaan zat aditif tersebut meningkatkan permeabilitas usus sehingga dapat menyebabkan penyakit autoimun. Tidak hanya itu, penggunaan zat aditif pada makanan merupakan karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker.
Dalam islam penggunaan zat aditif yang berasal dari unsur unsur yang haram tidak dibolehkan, seperti penggunaan gelatin yang berasal dari babi dan juga zat sintetik[8] lainnya yang masih diragukan kehalalannya.Islam sangat menganjurkan makan dan minum yang BAIK DAN HALAL, tentunya hal ini tidak lepas dari kebutuhan pokok kesehatan.
□ Catatan Kaki:
1. Gelatin adalah senyawa turunan protein yang diperoleh dengan cara mengekstrak kolagen ayam dan menjemurnya. Karakteristik gelatin adalah bening sehingga tembus cahaya, tak berwarna, rapuh, dan tak berasa.
1. Gelatin merupakan salah satu biopolimer paling populer dalam industri farmasi, khususnya pembuatan kapsul lunak dan keras (Johnston-Banks, 1990; Schrieber & Gareis, 2007; Park 2007; Gunawan et al 2017). Berdasarkan penelitian Karim dan Bhatt (2009) terdapat kurang lebih 326.000 ton yang diproduksi pertahun, dengan rincian 45 persen berasal dari kulit babi, 29.4 persen dari kulit sapi; 23.1 persen dari tulang dan 1.5 persen dari sumber lainnya.
Boran dan Regenstein (2010) menyatakan bahwa 80 persen gelatin di Eropa berasal dari kulit babi. Hal ini didukung penelitian yang menyatakan bahwa sistem biologis babi mirip manusia. Kemiripan sistem organ babi dengan sistem pada manusia 2007).
https://halal.unair.ac.id/blog/2020/07/30/polemik-gelatin-babi-dalam-industri-farmasi-halal/
2.Glukosa adalah jenis gula sederhana (monosakarida) yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh, berasal dari karbohidrat yang kita konsumsi.
3.Emulsifier, atau pengemulsi, adalah bahan yang membantu menyatukan dua zat yang biasanya tidak bisa bercampur, seperti air dan minyak, sehingga menghasilkan emulsi yang stabil.
4.Pelarut organik adalah jenis senyawa organik yang mudah menguap (VOC). VOC adalah zat kimia organik yang menguap pada suhu ruangan. Senyawa organik yang digunakan sebagai pelarut meliputi: senyawa aromatik, misalnya benzena dan toluena.
5.Gluten adalah protein yang terdapat dalam biji-bijian dan serealia, seperti gandum, jelai, dan triticale. Gluten berfungsi sebagai perekat untuk menjaga bentuk makanan.
Gluten dapat ditemukan dalam banyak jenis makanan, seperti: Roti, Pasta, Sereal, Kue, Makanan yang terbuat dari tepung terigu.
Gluten dapat menimbulkan keluhan pada orang dengan penyakit celiac atau intoleransi gluten, seperti: Diare, Sakit perut, Berat badan turun dan sulit naik.
Beberapa kondisi medis yang terkait dengan gluten, di antaranya:
》 Penyakit celiac, yaitu kondisi autoimun yang merusak usus kecil.
》 Sensitivitas gluten non-celiac, yaitu iritasi pencernaan yang terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit celiac
》 Gluten ataksia, yaitu kelainan autoimun neurologis langka yang menyerang otak
》 Dermatitis herpetiformis (DH), yaitu ruam gatal-gatal merah pada kulit yang dapat menimbulkan lepuh dan benjolan.
6.Transglutaminase mikroba (mTG) adalah enzim yang berasal dari bakteri dan digunakan sebagai bahan tambahan makanan.mTG dapat meningkatkan kualitas makanan, tetapi juga berpotensi memicu penyakit autoimun.
Manfaat mTG merekatkan nutrisi olahan, Meningkatkan stabilitas protein terhadap proteinase, Mengubah gluten melalui deamidasi atau transamidasi.Risiko mTG memproduksi epitop imunogenik baru yang mungkin mendorong autoimunitas
Berpotensi memicu penyakit celiac
Membuka tight junction antar-enterosit, yangmemungkinkan lebih banyak molekul asing imunogenik untuk menginduksi penyakit celiac
Sumber mTG Bakteri fermentasi yang disebut Streptoverticillium mobaraense, Bakteri Streptomyces dan Streptoverticillium.
7.Bersifat menjangkau secara luas.
8.Zat sintetis adalah bahan buatan yang dibuat dari sumber daya alam melalui proses kimia. Zat sintetis memiliki karakteristik berbeda dari bahan alam aslinya.
Contoh zat sintetis:
Plastik, Obat-obatan, Bahan bakar baru, Perisa sintetik, Pewarna sintetik, Makanan sintetis.V Kuning kuinolin, Kuning FCF, Karmoisin, Ponceau, Eritrosin, Merah allura, Indigotin.
📝 Kurniaw4n_85
Bangil, 20 Romadhon 1446
Komentar
Posting Komentar