DISEMBAH DILANGIT TIDAK DISEMBAH DIBUMI

DISEMBAH DILANGIT TETAPI TIDAK DISEMBAH DIBUMI

📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم

    Disembah dilangit tetapi tidak disembah dibumi. Itu adalah satu kutipan perkataan salah satu ulama' di akhir zaman. Betapa tidak, ketika panggilan adzan berkumandang semua kaum muslimin dengan rela atau terpaksa akan menunaikan sholat lima waktu. Baik didesa atau dikota, tua atau muda akan menyambut panggilan sholat tersebut.

     Akan tetapi bila panggilan/seruan melaksanakan perintah selain sholat, mereka akan berfikir dua/tiga kali. Misal perintah mengenakan hijab, ternyata masih banyak muslimat yang masih enggan memakai hijab. Bahkan sampai kematian menjelang banyak kaum hawa yang masih enggan mengenakan hijab atau kaum muslimin yang masih meninggalkan puasa dibulan Ramadhan, dengan makan diwarung dan merokok dijalan jalan.

   Apalagi perintah untuk melaksanakan hukum hukum jinayat/pidana yang terdapat dalam kitab kitab fiqh. Misal hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi penzina yang sudah menikah, hukum qishosh bagi kasus pembunuhan dan hukum jilid/cambuk bagi peminum khamr dan masih banyak hukum jinayat lainnya yang belum dilaksanakan dinegeri kita tercinta ini. Apakah mereka menolak atau memang enggan melaksanakan hukum hukum tersebut. Allah Azza Wa Jalla berfirman:

أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ نَصِيبًا مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ يُدْعَوْنَ إِلَىٰ كِتَٰبِ ٱللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ وَهُم مُّعْرِضُونَ

    Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). [ Ali Imron : 23 ]

Di ayat yang lain Allah Azza Wa Jalla berfirman:

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا

Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.”[ QS AL FURQON: 30 ]

     Pada ayat ini, Rasulullah mengadu kepada Allah dengan berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak perlu dihiraukan. Mereka tidak beriman kepadanya, tidak memperhatikan janji dan peringatannya. Bahkan mereka berpaling darinya dan menolak mengikutinya. Kemudian Allah menyuruh rasul-Nya berlaku sabar dan tabah menghadapi kaumnya.

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, Professor Fakultas Syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Bagaimana jika ditakdirkan bagimu mendengarkan keluhan ini dari Rasulullah: 

{ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا } 

"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan"?

Maka Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya: "dan meninggalkan tadabbur ayat-ayatnya dan memahami isinya termasuk meninggalkan al-Qur'an".

2 ). Hendaknya bagi setiap Muslim senantiasa mengamati ayat yang mulia ini, dan menaruh pandangannya yang begitu dalam berkali-kali; untuk membukakan bagi dirinya jalan keluar dari jalan yang buntu ini, dan bencana yang besar ini, yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah kaum muslimin, yaitu musibah meninggalkan al-Qur'an.

3 ). Syaikh bin Baz pernah berkata: ada sejumlah kelompok yang besar dan jumlah yang begitu banyak mereka menisbatkan Islam pada diri mereka. Namun dihalau dari menerapkan isi al-Qur'an ini dengan benar dan apa yang datang dari Rasulullah, dan aku khawatir mereka itulah yang dimaksud oleh firman Allah:

 { وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا }

 "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."

4 ). Menjauh dari al-Qur'an benar-benar akan mengakibatkan kerasnya hati, persis sama dengan kerasnya tanah kering yang lama tidak tersiram air, sehingga ia tidak dapat dimanfaatkan kecuali hanya sedikit darinya; sampai-sampai dirinya mengarah kepada syahwat yang terlarang, dan itulah permulaan ia akan berpaling dari agama ini.

    Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk membaca Al Qur,an, mentadaburinya, mendakwahkannya dan mengamalkannya  dalam kehidupan sehari hari. Tidak memilah dan memilih hukum hukum dalam Al Qur'an yang sesuai dengan hawa nafsu saja.


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ

رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

Artinya: “Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.” (Q.S Al-Kahfi: 10)
----------------------------------------
○ Puger, 02.25 Selasa 2 Syawal 1446 H/ 1 April 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)