MENYAMBUNG TALI KEKERABATAN



MENYAMBUNG TALI KEKERABATAN

Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم. 

Hari ini sebagian orang masih asyik menikmati mudik. Bertemu sanak saudara dikampung, melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu. Berbagi cerita semasa masih dirantau. Memang bertemu saudara, sanak kerabat dan kawan lama adalah momen yang membahagiakan.

    Hari ini saya bertemu tetangga, kawan, dan saudara. Ada kawan sekolah yang sudah pergi mendahului menghadap sang pencipta. Ada yang ketika dikunjungi masih dirumah mertua atau saudaranya. Memang hari raya di Indonesia khususnya di Jawa, suasana saling mengunjungi ke rumah saudara sangat kental. Ini adalah indikasi yang bagus untuk menguatkan tali kekerabatan yang telah lama putus. Banyak keutamaan silaturohim berikut hadits dari Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:

 عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه ومن كان يؤمن بالله واليوم 
الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

 Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW ia bersabda, ‘Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahim dengan kerabatnya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam,’” (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut Ashabuna, sebagaimana kutipan Ubai dan As-Sanusi dalam kitab Shahih Muslim wa Ikmalu Ikmalil Mu’allim wa Mukammilu Ikmalil Al-Ikmal, (Mesir, Matbaatus Saadah,1328 H:VII/3), silaturahmi disunahkan sesuai dengan urutan:

1.Ibu
2.Ayah
3.Anak
4.Kakek
5.Nenek
6.Saudara
7.Kerabat yang masih mahram, seperti bibi dan paman, baik dari jalur saudara ayah maupun saudara ibu
8.Kerabat dari jalur mertua
9.Kerabat karena kemerdekaan budak
10.Tetangga.

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan lebih rinci bahwa urutan setelah kerabat mahram adalah kerabat yang bukan mahram, kemudian kerabat dari jalur ashabah, kemudian dari jalur mertua, kerabat karena kemerdekaan budak, lalu tetangga. (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, halaman 417).

   Selain keutamaan silaturohim diatas masih banyak lagi sebetulnya keutamaan yang lainnya. Semoga kita dimudahkan mengamalkan sunnah nabi dalam hal menyambung tali silaturohim/kekerabatan.
----------------------------------------
○ Puger, 07.40 Selasa 1 2 Syawal H/ 1 April 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)