ORANG SUKSES

ORANG SUKSES

📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم

   Pulang kampung pada hari ini sudah menjadi budaya bagi masyarakat yang merantau dari kampung halamannya. Momen pulang kampung adalah saat yang paling membahagiakan bagi seorang perantau. Betapa tidak bahagia waktu yang bertahun tahun atau ada yang sudah berpuluh puluh tahun baru merasakan nikmatnya pulang kampung.

   Bagi orang Jawa atau etnis Madura memang punya semangat merantau yang luar biasa, merantau ke luar Jawa atau bahkan ada yang keluar negeri menjadi TKW/ TKI, pulang kampung adalah masa yang sangat dinantikan. Ada cerita tetangga saya merantau dari Jember ke pulang seberang, sudah 10 tahun lebih tidak ada kabar. Alhamdulillah pulang pulang sudah menjadi "orang sukses".

    Waktu masih bujang dulu saya pernah merantau ke Batam Kepulauan Riau, disana saya banyak bertemu orang Medan, Flores, Bugis, Palembang, Padang, Kalimantan dan berbagai suku yang ada di Indonesia ada disana. Makanya tidak salah kalau Kota Batam di juluki miniatur Indonesia, karena berbagai suku dari ujung barat sampai timur Indonesia ada disana. Apa yang mereka kejar adalah "sukses" menurut  kebanyakan orang dalam hal duniawi. Kalau memang mengejar kemapanan dunia dalam rangka sebagai bekal untuk beribadah kepada Allah Azza Wa Jalla tentu ini adalah satu pekerjaan yang mulia. Akan tetapi jika bekerja hanya untuk memenuhi ambisi meraih dunia sebanyak banyaknya maka alangkah meruginya orang tersebut. Ada pepatah Buya Hamka yang sampai saat ini masih relevan yaitu: 

"Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja." [ Buya Hamka.]

    Kata "sukses" bagi sebagian orang dimaknai dengan karier yang bagus dalam lingkungan pekerjaan, atau melimpahnya materi dalam hal urusan dunia, atau ada lagi yang berpendapat kalau rumahnya sudah mewah plus perangkat elektroniknya lengkap serta mobil terparkir rapi digarasi itulah yang dikatakan "orang sukses".

    Bagaimana Islam memberikan gambaran tentang kaidah orang sukses. Seperti apa "Faqot Fazz" (memperoleh kemenangan/sukses), Al Qur'an lebih dari 14 abad yang lalu sudah membicarakan hal tersebut, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ۝١٨٥

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, SUNGGUH DIA MEMPEROLEH KEMENANGAN. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.[ QS ALI IMRON : 185 ]

   Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa kematian dialami oleh setiap makhluk dan bisa terjadi kapan saja. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati tanpa terkecuali. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kamu dari amal perbuatan baik dan buruk yang kamu lakukan selama di dunia. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia MEMPEROLEH KEMENANGAN. Kebahagiaan hakiki bukanlah berupa kedudukan dan pangkat yang tinggi, harta yang melimpah, rumah dan istana yang mewah. Semua itu akan musnah.

    Karena itu, jangan jadikan seluruh perhatian kamu pada kehidupan kini dan sekarang, karena kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya setiap orang yang hanya mementingkan kebahagiaan sementara.

   Setiap yang bernyawa akan merasakan mati dan di hari kiamat nanti disempurnakan balasan masing-masing yang baik dibalas dengan yang baik, yaitu surga dan yang buruk akan dibalas dengan yang buruk pula yaitu neraka, sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam :

 اَلْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ اَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ (رواه الترمذي والطبراني) 

    Kubur itu merupakan taman dari taman-taman surga, atau merupakan jurang dari jurang-jurang neraka. (Riwayat at-Tirmiżi dan aṭ-Ṭabrānī). 

    Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, dialah yang berbahagia. Untuk mencapai kebahagiaan di atas, baiklah kita perhatikan sabda Rasulullah saw sebagai berikut:

 مَنْ أَحَبَّ اَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْيُدْرِكْهُ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاٰخِرِ وَلْيَأْتِ اِلَى النَّاسِ مَا يُحِبُّ اَنْ يُؤْتَى اِلَيْهِ (رواه أحمد)

    “Siapa ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah ia mati di dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan agar ia berbuat kepada manusia seperti yang ia sukai diperbuat orang kepadanya.” (Riwayat Imam Aḥmad). 

Kehidupan di dunia ini tiada lain kecuali kesenangan yang memperdayakan.
Kesenangan yang dirasakan di dunia ini berupa makanan, minuman, pangkat, kedudukan dan sebagainya, pada umumnya memperdayakan manusia. Disangkanya itulah kebahagiaan, maka tenggelamlah ia dan asyik dengan kenikmatan dunia. Padahal kalau manusia kurang pandai mempergunakannya, maka kesenangan itu akan menjadi bencana yang menyebabkan kerugian di dunia dan di akhirat kelak mendapat azab yang pedih.

   Maka bagi kita yang merantau atau siapapun yang belum paham hakikat dunia, silakan di revisi ulang apa hakikatnya SUKSES/MEMPEROLEH KEMENANGAN sebagaimana yang digambarkan Al Qur'an di Surat Ali Imron ayat 185 tersebut. Semoga kita diselamatkan Allah Azza Wa Jalla dari "ambisi meraih dunia" hanya untuk dunia.

اللهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي

Ya Allâh, berilah aku petunjuk, dan luruskanlah aku.

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
-------------------------------------------------------------
■ Jember,Sabtu 29 Romadhon 1446 H/ 29 Maret 2025.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)