HAFLATUL IED

Kian hari varian makanan olahan makin bermacam macam bentuknya. Dari yang harganya receh hingga yang merogoh kantong agak dalam. Makanan siap saji sekarang menjamur dimana mana, dari pojok desa terpencil hingga kota besar. Menyantap makanan siap saji sebetulnya boleh boleh saja jika tidak berlebihan dan dijadikan makanan harian.

   Kalau kita bandingkan dengan era 80-90an hampir tidak saya dapati makanan siap saji tersebut. Seingat saya waktu kecil jajannya adalah jagung rebus, kacang, gula kacang, ting ting kacang, melinjo, tebu yang kesemuanya merupakan produk alami. Sehingga sedikit sekali kita mendengar ada kasus seseorang terkena penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal, stroke, tumor.

    Merebaknya kasus anak terkena penyakit tersebut, bukanlah terjadi secara alamiah akan tetapi ini adalah "by design". Karena memang salah satu program orang orang yang membenci islam dan ingin merusak generasi kaum muslimin, salah satunya adalah memerangi lewat makanan. Dengan "food/makanan" ialah cara termudah untuk merusak kesehatan generasi secara perlahan lahan tapi pasti. Sebelum mereka angkat senjata memerangi kaum muslimin secara fisik, akan lebih mudah dikalahkan jika kesehatannya sudah rusak.

   Sudah sering dan nyaring kita mendengar berita tentang kasus anak gagal ginjal, leukemia(kanker darah), diabetes yang itu semua disebabkan makanan dan minuman yang salah satu komposisinya aspartam[1], neotam[2], perisa sintetik[3], pewarna sintetik[4], pengawet[5] dan segudang bahan kimia lainnya dalam satu bungkus makanan kemasan.

  Akankah kita tetap berpangku tangan dan berdiam diri melihat generasi yang secara pelan tapi pasti dihancurkan dengan "senjata pemusnah massal lewat makanan", pilihan ada ditangan kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 

ما يود الذين كفروا من أهل الكتاب و المشرقين أن ينزل عليكم من خير من ربكم و الله يختض برحمته من يشاء و الله ذو الفضل العظيم

“Orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab serta orang-orang musyrik itu tidak senang apabila kalian mendapatkan kebaikan dari tuhan kalian. Dan Alloh mengkhususkan rahmatNya bagi siapa yang di kehendaki, dan Alloh memiliki keutamaan ysng agung” (QS Al Baqarah : 105)

Pada ayat diatas menyebutkan bahwa orang kafir dari kalangan Ahli kitab, maka termasuk disini Yahudi dan Nasrani, serta orang-orang Musyrik yaitu semua orang yang mempersekutukan Alloh Taala merasa tidak senang jika orang beriman memdapat kebaikan dari Tuhannya. Dan kebaikan yang dimaksudkan disini adalah kebaikan dunia dan akhirat.

Cakupannya entah itu kebaikan yang besar atau cuma kecil, banyaknya maupun sedikitnya, mereka tidak suka. Bahkan sampai-sampai dikatakan oleh Syaikh Sholih Utsaimin ketika menjelaskan ayat ini ;

لو حصل للكافرين من أهل الكتاب من اليهود و النصارى أن يمنعوا القطر عن المسلمين لفعلوا لأنهم ما يودون أن ينزل علينا أي خير. و لو تمكنوا أن يمنعوا العلم النافع عنا لفعلوا، و هذا ليس خاصا بأهل الكتاب و المشركين في زمان الرسول صلى الله عليه و سلم، بل هو عام. و لهذا جاء بصيغة المضارع (ما يود) و هو دال على الإستمرار

“Jika saja orang kafir dari kalangan Yahudi, Nasrani dan orang-orang Musyrik mampu untuk menghalangi hujan turun kepada orang-orang yang beriman, niscaya mereka akan menghalanginya, karena mereka tidak senang jika kebaikan apapun macamnya diturunkan kepada kita (karena hujan adalah rahmat, dan rahmat adalah kebaikan dari Alloh). Dan jika saja mereka mampu untuk menghalangi ilmu yang bermanfaat itu tersampaikan kepada kita niscaya mereka akan melakukannya. Dan sifat ini tidak hanya khusus dimiliki oleh orang-orang kafir di masa Rosululloh Shalallohu alaihi wa Sallam saja, namun sifat ini umum (dimiliki oleh orang kafir siapa saja dan di zaman apa saja semenjak dulu haingga sekarang. Oleh karenanya bentuk kalimatnya menggunakan fi’il mudhori’ (“tidak senang”) dan ini menunjukkan kalau itu di lakukan terus-menerus.” (Tafsirul Qurani Karim, Surat Al Fatihah dan Surat Al Baqarah, karya Syaikh Shalih Al Utsaimin jilid 1 halaman 105, terbitan Dar Ibnil Jauzi).[6]

   Memang dari dulu sampai sekarang dan masa yang akan datang orang orang kafir tidak akan pernah senang kepada kaum muslimin. Maka dari itu hendaklah setiap diri sudah mulai membekali dengan ilmu kesehatan, agar tidak terjebak dalam program mereka untuk merusak kesehatan kaum muslimin, dirusak jasadnya dan dirusak keimanannya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّـهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّـهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS : Al Baqarah : 120).

    "Dibawah Codex Alimentarius milyaran manusia akan dihabisi lewat makanan." Dr. Rima Laibow, NANP Conference 2005.[7]
-------------------------------------

■ Catatan Kaki :

1.https://hamalatulquran.com/kebencian-orang-kafir-kepada-orang-beriman-dalam-al-quran/
2. Buku berjudul Codex, penulis Rizki Ridyasmara. Penerbit Salsabila Kautsar Utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)