JANTUNG BENGKAK
📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓۙ ٢٤
Hari ini pas berkunjung kerumah saudara, dapat kabar kalau beliau habis opname dirumah sakit selama tiga pekan. Kemudian saya tanya ke beliau : "Masuk rumah sakit karena keluhan apa saja Pak Lek?" Beliau menjawab : "Ada keluhan paru paru, jantung bengkak, kencing manis, dan TBC.
Beliau bercerita kenapa lama dirumah sakit adalah dikarenakan petugas medis salah diagnosa. Ketika di rontgen divonis TBC, diobati berhari hari ternyata tidak kunjung sembuh. Kemudian Beliau minta pulang dan akhirnya periksa ke spesialis penyakit dalam di depan rumah Beliau. Begitu mengejutkan tatkala diperiksa dokter tersebut Beliau tidak terkena TBC( TuberColusis), akan tetapi sakit Jantung bengkak.
Dulu waktu sehatnya memang rokok'e nyetet. Sedino iso rong pak. Malahan lek ditawani bojone milih mangan opo rokok'an? maka beliau lebih milih rokok'an ambek kopi. Kalau jadinya kayak gini sekarang siapa mau disalahkan.
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ ٣٠
Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu).[ QS ASY SYURO: 30]
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka sendiri, perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan dosa yang telah dikerjakannya, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam :
قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ الله عَنْهُ: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلِ ﺁيَةٍ فِيْ كِتَابِ اللّٰهِ تَعَالَى حَدَّثَنَا بِهَا رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: »مَا اَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍḍ وَسَأُفَسِّرُهَا لَكَ يَاعَلِيُّ »مَاأَصَابَكُمْḍ مِنْ مَرَضٍ أَوْ عُقُوْبَةٍ أَوْبَلَاءٍ فِي الدُّنْيَا (فَبِمَاكَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ(. (رواه أحمد)
Ali berkata, “Maukah kalian aku beritahukan mengenai ayat yang sangat utama dalam Al-Qur’an sebagaimana Nabi saw sampaikan kepada kami.(Nabi saw membacakan firman Allah)”Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak(dari kesalahan-kesalahanmu).”Wahai Ali, aku akan menjelaskan ayat ini kepadamu, “Musibah apa pun yang menimpa kamu” yaitu dari penyakit dan siksaan atau bencana di dunia, “disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (Riwayat Aḥmad) Pada hadis lain dinyatakan:
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَاهَمٍّ وَلَاحُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ (رواه البخاري)
Tidaklah suatu keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, kezaliman, kesempitan, bahkan sepotong duri pun yang menusuk seorang Muslim, melainkan dengan hal itu Allah menghapus dosa-dosanya. (Riwayat al-Bukhārī) Datangnya penyakit atau musibah disebabkan ulah manusia itu sendiri.
Tetapi di sisi lain penyakit atau musibah itu dapat menghapus dosa seperti hadis di atas. Hal itu tergantung kepada cara manusia menyikapi, apakah dengan bersabar atau berputus asa. Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat hamba-Nya sebagai suatu rahmat besar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya, karena kalau tidak, niscaya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah mereka perbuat, sebagaimana firman Allah:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى
Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. (an-Naḥl/16: 61) Dan firman-Nya:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوْا مَا تَرَكَ عَلٰى ظَهْرِهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى
Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. (Fāṭir/35: 45)
● Hikmah Sakit
○ Hadits Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” مَا يَمْرَضُ مُؤْمِنٌ وَلاَ مُؤْمِنَةٌ وَلاَ مُسْلِمٌ وَلاَمُسْلِمَةٌ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِذلِكَ خَطَايَاهُ كَمَا تَنْحَطُّ الْوَرَقَةُ مِنَ الشَّجَرِ”
“Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan Allah Subhnahu wa Ta’ala menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohon.” [HR. Ahmad 3/346].
○ Hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata, ” Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةٌ فَما فَوْقَهَا إِلاَّ كُتِبَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌُ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بهَا خَطِيْئَةٌ “
“Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan” [HR. Muslim no. 2572].
○ Sesungguhnya penyakit merupakan sebab untuk mencapai kedudukan yang tinggi, hal itu di indikasikan oleh hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” إِنَّ الرَّجُلَ لَيَكُوْنَ لَهُ عِنْدَ اللهِ اْلمَنْزِلَةَ فَمَا يَبْلُغُهَا بِعَمَلِهِ فَمَا يَزَالُ اللهٌُ يَبْتَلِيْهِ بَمَا يَكْرَهُ حَتَّى يَبْلُغَهَا “
“Sesungguhnya seseorang akan memperoleh kedudukan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia tidaklah memperolehnya dengan amalan, Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya, hingga ia memperolehnya“[HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495.
○ Hadits Shuhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ, وَلَيْسَِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَابَتْهُ السَّرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ الضَّرَّاءُُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin : jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” [HR. Muslim no. 2999]
○ Sesungguhnya sakit menjadi penyebab kembalinya hamba kepada Rabb-Nya.
Bagian ini merupakan pelengkap bagian sebelumnya, cobaan merupakan penyebab kembalinya hamba kepada Rabb mereka, yaitu pada saat Dia Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebaikan terhadap mereka. Karena inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
[ وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَى أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُم بِالْبَأْسَآءِ وَالضَرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ]
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri” [Al-An’am/6:42]
○ Sesungguhnya sakit merupakan penyebab masuk surga dan selamat dari neraka.
Adapun keadaan sakit menjadi penyebab selamat dari neraka, sebagaimana yang disebut kan bahwa demam adalah bagian (jatah) orang yang beriman dari neraka, hal itu ditunjukkan oleh hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” اَلْحُمَّى حَظُّ كُلِّ مُؤْمِنٍ مِنَ النَّارِ “
“Demam adalah bagian setiap mukmin dari neraka”
○ Sesungguhnya sakit itu memperbaiki hati.
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Hati dan ruh mengambil manfaat dengan penyakit dan penderitaan, yang tidak bias dirasakan kecuali oleh orang yang memiliki kehidupan, sehingga kesehatan hati dan ruh digantungkan atas penderitaan badan dan tekanannya.
Beliau juga mengatakan : Sebagaimana yang telah diketahui, sesungguhnya jika bukan karena berbagai cobaan dunia dan musibahnya, niscaya hamba mendapatkan berbagai penyakit sombong, bangga diri, dan keras hati, yang menjadi penyebab kebinasaannya, baik yang cepat (di dunia) maupun yang tertunda (di akhirat).
○ Sesungguhnya sakit mengingatkan hamba terhadap nikmat kesehatan.
Terkadang seseorang akan terlena dengan kesehatan dalam waktu yang panjang, sehingga ia melupakan bertafakkur tentang kebesaran nikmat ini dan lalai dari bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ “
“Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya : nikmat sehat dan waktu luang” [HR. al-Bukhari no.6412]
_________________________
فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ ٢
Maka ambillah pelajaran (dari kejadian itu) wahai orang orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).[ QS Al Hasyr : 2]
وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ ٥٥
Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin.[QS Adz Zariyat:55]
-----------------------------------------------------------
● PETUNJUK AL QUR'AN DALAM HAL MAKANAN
كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ٥٧
Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.[QS Al Baqoroh: 57]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS Al Baqoroh:168)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ ١٧٢
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.[QS Al Baqoroh:172]
وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ
Artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.[QS Al Maidah:88]
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih lebihan.(QS Al A'rof:31)
فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Maka MAKANLAH YANG HALAL LAGI BAIK dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.[QS An Nahl:114]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُوا۟ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعْمَلُوا۟ صَٰلِحًا ۖ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
Artinya: Hai rasul-rasul, *makanlah dari makanan yang baik-baik,* dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.[QS Al Mukminun:51]
----------------------------------------
● PETUNJUK ROSULULLAH DALAM HAL MAKANAN
عن المِقْدَام بن مَعْدِي كَرِبَ رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «ما مَلَأ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا من بطن، بِحَسْبِ ابن آدم أُكُلَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَه،ُ فإن كان لا مَحَالةَ، فَثُلُثٌ لطعامه، وثلث لشرابه، وثلث لِنَفَسِهِ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد]
Dari Al-Miqdām bin Ma'dikarib -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap yang dapat MENEGAKKAN TULANG PUNGGUNGNYA. Jika memang harus melebihi itu, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya."
[Hadis sahih] - [Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah - Diriwayatkan oleh Tirmiżi - Diriwayatkan oleh Ahmad]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ
[Ya Allah, Sungguh aku meminta kepada-Mu petunjuk dan kebenaran]
Bangil, 4 Syawal 1446 Hijriyah/ Kamis 3 April 2025
----------------------------------------
■ NB : KISAH DIATAS ADALAH BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI PENULIS DAN PENGALAMAN ORANG LAIN.
Komentar
Posting Komentar