KERJA KERAS
๐ Kurniaw4n_85
ุจุณู ุงููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
Hari ini saya bertemu kawan lama, dulu beliau bekerja sebagai tukang cukur rambut didaerah Bangil. Sebelum menjadi tukang cukur dulu pernah nambang emas didaerah Maluku.
Beliau bercerita begitu susahnya menjadi penambang emas, harus menggali berjam jam didalam gelapnya gua, pengapnya udara dan debu yang beterbangan; belum lagi nyawa sebagai taruhannya jika guanya runtuh. Itu adalah resiko dibalik gemerlap emas yang ingin didapatkan para penambang. Pantas kian hari harga emas kian melambung, cara mendapatkannya ternyata butuh perjuangan yang luar biasa. Memang ketika sudah mendapatkan hasilnya akan terbayar semua lelah dalam bekerja. Bahkan ketika bisa mentransfer uang ke kampung halaman akan sangat senang hati dirasa.
Beliau menitipkan infaq beras untuk anak anak dhuafa'. Amalan yang beliau ladzimi sejak lama, setelah beberapa menit mengobrol kemudian saya pamit undur diri. Istiqomah dengan amal infaq ini Allah Azza Wa Jalla menegaskan dalam firmannya:
ุฅَِّู ูฑَّูุฐَِูู َูุงُููุง۟ ุฑَุจَُّูุง ูฑَُّููู ุซُู
َّ ูฑุณْุชََٰูู
ُูุง۟ ََููุง ุฎٌَْูู ุนََِْูููู
ْ ََููุง ُูู
ْ َูุญْุฒََُููู
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.(QS AL AHQAF: 13)
Ketika disela obrolan saya bertanya, "Sekarang nambang didaerah mana mas?" "Masih dipulau Jawa mas, dari Pasuruan perjalanan kurang lebih 12 jam. Beliau bercerita jalan yang mau kedaerah tambang tersebut begitu sulit, terjal dan perjalanan sangat melelahkan; tidak akan sanggup jika seseorang tidak memiliki mental baja dalam bekerja.
Waktu nambang didaerah Maluku tempat yang lama beliau mencari penghasilan, biasanya bersama kawan kawannya membuat lubang galian digunung dengan kedalaman lebih dari 100 meter. Memang dibalik suka duka dalam mencari penghasilan Allah Azza Wa Jalla sudah menyiapkan pahala yang terbaik bagi hambanya.
ููุฏ ูุงู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู
ู
ุง ุฃูููู ุงูุฑุฌู ุนูู ุฃููู ููู ุตุฏูุฉ ูุฅู ุงูุฑุฌู ููุคุฌุฑ ูู ุงูููู
ุฉ ูุฑูุนูุง ุฅูู ูู ุงู
ุฑุฃุชู
Artinya, “Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, ‘Nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. Sungguh, seseorang diberi ganjaran karena meski sesuap nasi yang dia masukkan ke dalam mulut keluarganya,’” (HR Muttafaq alaih).
Dalam riwayat lain, Rasulullah menyebutkan :
ููุงู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู
ู
ู ุญุณูุช ุตูุงุชู ููุซุฑ ุนูุงูู ููู ู
ุงูู ููู
ูุบุชุจ ุงูู
ุณูู
ูู ูุงู ู
ุนู ูู ุงูุฌูุฉ ููุงุชูู
Artinya, “Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, ‘Siapa saja yang baik shalatnya, banyak keluarganya, sedikit hartanya, dan tidak melakukan ghibah terhadap umat Islam, kelak ia bersamaku di surga seperti dua ini (sambil mengisyaratkan dua jari),’” (HR Abu Ya’la dari sahabat Abu Said Al-Khudri).
Begitu besar pahala yang disiapkan bagi kepala rumah tangga yang berusaha mencukupi keluarganya. Hari ini kalau kita bandingkan dengan membludaknya pengemis, dikampung dan perkotaan apakah mereka tidak memahami pahala besar ketika mau bekerja bersungguh sungguh dan memeras keringat. Dan yang miris kian hari profesi pengemis semakin digemari bagi orang yang tidak mau bersusah payah dalam bekerja. Pengennya tinggal nadah tanpa mau berkeringat. Bahkan ada saudara bercerita ketika bertemu pengemis dipasar, karena tidak mau memberi disebabkan tidak mempunyai uang kecil; tiba tiba beliau didorong ketika berbelanja hingga mau jatuh.
Padahal juga ada sabda Baginda Nabi Muhammad yang berbunyi:
ุนู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู
ุฃูู ูุงู ู
ู ุงูุฐููุจ ุฐููุจ ูุง ูููุฑูุง ุฅูุง ุงููู
ุจุทูุจ ุงูู
ุนูุดุฉ
Artinya, “Dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam ia bersabda, ‘Dari sekian dosa terdapat jenis dosa yang tidak dapat ditebus kecuali dengan kebimbangan untuk mencari penghidupan (keluarga),’” (HR At-Thabarani, Abu Nu’aim, dan Al-Khatib).
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari orang orang yang bersungguh sungguh mencari nafkah untuk keluarganya hingga merantau keluar pulau, masuk kedalam hutan belantara dalam rangka menjalankan perannya sebagai tulang punggung keluarga dan terhindar dari sifat meminta minta yang sangat dibenci Nabi.
Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. 17508),
ุญَุฏَّุซََูุง َูุญَْูู ุจُْู ุขุฏَู
َ، ََููุญَْูู ุจُْู ุฃَุจِู ุจَُْููุฑٍ، َูุงَูุง: ุญَุฏَّุซََูุง ุฅِุณْุฑَุงุฆُِูู، ุนَْู ุฃَุจِู ุฅِุณْุญَุงَู، ุนَْู ุญُุจْุดِِّู ุจِْู ุฌَُูุงุฏَุฉَ، َูุงَู: َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ: «ู
َْู ุณَุฃََู ู
ِْู ุบَْูุฑِ َْููุฑٍ، ََููุฃََّูู
َุง َูุฃُُْูู ุงْูุฌَู
ْุฑَ»
Yahya bin Adam dan Yahya bin Abi Bukair menuturkan kepada kami, mereka berdua mengatakan, Israil menuturkan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Hubsyi bin Junadah radhiallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang meminta-minta padahal ia tidak fakir maka seakan-seakan ia memakan bara api.
---------------------------------
● Kalianyar Bangil, 16.35 22 Syawal 1446 H./21 April 2025
Komentar
Posting Komentar