MEMAHAMI MEDAN DAKWAH
📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم
Memahami medan dakwah memang harus dikuasai da'i yang menyeru kepada jalan Allah Azza Wa Jalla. Karena jika seseorang berdakwah tidak mengetahui karakter masyarakat setempat; akan menyebabkan dakwah tidak diterima atau bahkan tertolak. Ada pengalaman jama'ah yang biasanya mengajak warga kampung untuk sholat berjama'ah dimasjid, malah tidak dihiraukan warga sebab warga setempat memang sudah setiap harinya terbiasa sholat berjamaah.
Malam ini saya silaturohim kerumah kawan didaerah Beji Pasuruan. Beliau banyak memberikan saya pelajaran bahwa ketika ingin menyampaikan ide/gagasan kemasyarakat bawah, bahasa penyampaiannya harus ringkas, jelas dan mudah di mengerti. Sebab kata beliau SDM warga sekitar masih rendah, jadi harus sabar dalam menyampaikan sesuatu.
Sebab ketika bahasa terlalu tinggi atau terlalu banyak dalil akan menyebabkan mereka malas mendengarkan bahkan sepuluh menit kemudian akan meninggalkan tempat acara. Memang benar ketika Nabi memberikan petunjuk agar berdakwah/ berbahasa sebagaimana bahasa kaumnya.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
حَدِّثُوا النَّاسَ، بما يَعْرِفُونَ أتُحِبُّونَ أنْ يُكَذَّبَ، اللَّهُ ورَسولُهُ
“Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka pahami. Apakah Engkau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?” (HR. Bukhari no. 127).
Hal ini juga disampaikan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
ما أنْتَ بمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لا تَبْلُغُهُ عُقُولُهُمْ، إلَّا كانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً
“Tidaklah Engkau berbicara dengan suatu kaum dengan suatu perkataan yang tidak bisa digapai oleh akal mereka, kecuali akan menjadi fitnah (kesesatan) bagi sebagian mereka” (HR. Muslim dalam Muqaddimah-nya [hal. 5]).
Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah juga berkata,
فكون الإنسان يُحدَّث بشيء لا يعقله ولا يطيقه فهمه قد يترتب عليه مضرة
“Ketika seseorang berbicara kepada orang lain tentang hal yang tidak digapai oleh akalnya, dan tidak mampu ia cerna, terkadang akan menimbulkan bahaya baginya” (Syarah Sunan Abi Daud, 3: 12)
Beliau memang asli putra daerah jadi sudah sangat paham karakter daerahnya. "Wong kene iku mas yo gampang yo angel" ujar beliau. Jadi salah satu cara memahamkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan adalah beliau sebagai ujung tombaknya. "Saya yang harus bekerja keras dulu mas, nanti kalau warga sudah mulai klik dengan apa yang sampean sampaikan, tugas pean kemudian memberikan pencerahan dan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan ujar beliau."
Tingkat pendidikan masyarakat desa memang berbeda dengan masyarakat dikota. Jadi masing masing segmen membutuhkan metode dan cara pendekatan dakwah tersendiri. Beliau bercerita kalau masalah pembagian beras atau sembako jika pembagiannya dimulai jam sembilan pagi, mungkin warga sini jam tujuh sudah datang berduyun duyun.
Setelah kami berdiskusi kurang lebih satu setengah jam, saya kemudian pamit undur diri kepada beliau. Diakhir pembicaraan beliau mendo'akan semoga usaha ini mendapatkan kemudahan dan pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin.
----------------------------------------
● Bangil, 12.55 22 Syawal 1446 H./21 April 2025
Komentar
Posting Komentar