MICROPLASTIK DISEKITAR KITA(Bag.1)
๐ Kurniaw4n_85
ุจุณู ุงููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
Plastik hampir tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari hari. Dari bungkus makanan, minuman, perabot rumah tangga, alat dapur semuanya lekat dengan yang namanya plastik.
Coba sejenak kita flasback ketahun 80-90an, hampir sedikit sekali kita dapati alat yang berbahan dasar plastik. Saya masih ingat ketika disuruh orang tua dikampung beli pecel dipagi hari, bungkusnya masih daun pisang dan biting. Kebetulan saya lahir dikampung jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Dulu nenek dari jalur ayah adalah seorang produsen lontong; dijual dipasar Puger yang jaraknya kurang lebih satu kilometer.
Lontong yang bungkusnya masih pake daun pisang; menyalakan tungkunya masih dengan tatal (limbah kayu dari mebel); dan kayu dari alas. Semua masih serba alami dan dengan peralatan sederhana sekali. Sangking mengepulnya asap dari tungku menyebabkan genteng dan usuk kayunya menjadi hitam legam.
Jika dibandingkan dengan zaman sekarang, hampir kita akan kesulitan mendapatkan peralatan yang berbahan dasar kayu dan bambu. Mungkin bila ada yang memakai akan seperti terlihat kampungan dan jadul. Padahal kalau kita berfikir sejenak alat alat tersebutlah yang lebih aman dipakai untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang.
Hari ini ketika seseorang membeli bakso, soto, dan cemilan pasti ketika dibungkus dan dibawa pulang akan memakai plastik. Coba bandingkan dengan zaman dahulu kalau orang beli sesuatu pasti bawa rantang dari rumah.
Mikroplastik, partikel plastik kecil dengan ukuran kurang dari 5 milimeter, telah muncul sebagai ancaman serius yang mengancam kesehatan lingkungan dan manusia. Meskipun sering kali tidak terlihat oleh mata telanjang, keberadaan mikroplastik telah merambah ke berbagai aspek kehidupan kita, mencemari udara, air, dan tanah. Dari pakaian sintetis yang kita kenakan hingga produk kosmetik yang kita gunakan, mikroplastik tersebar luas dan sulit dihindari. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam, mengingat dampaknya yang potensial terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.[1]
Maka kita sebagai konsumen yang bijak adalah lebih selektif dan berhati hatilah dalam memilih produk peralatan rumah tangga dan penggunaan plastik sebagai bungkus makanan. Sebab akan sulit sekali kita hindari karena hampir setiap penjual makanan memakai bungkus plastik.
Plastik jika terkena makanan panas sedikit atau banyak banyak pasti akan tercampur kedalamnya sehingga ketika kita konsumsi akan masuk kedalam pencernaan.
Kenapa membungkus makanan panas dengan plastik berbahaya?
Bungkus makanan yang biasanya digunakan untuk melindungi makanan Anda nyatanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Para peneliti telah menemukan jika bahan kimia yang terkandung dalam produk plastik bertanggung jawab atas berbagi macam kondisi medis. Pasalnya, semua jenis plastik dibuat dari minyak bumi dengan campuran berbagai bahan kimia yang bersifat racun.
Misalnya Bisphenol A (BPA) yang menyebabkan gangguan tubuh seperti infertilitas atau penurunan kesuburan, Polystirena (PS) yang bersifat karsinogenik dan memicu timbulnya kanker. Selain itu ada juga bahan lainnya seperti PVC (Poly Vinyl Chlorida) yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh sebab itu ketika plastik terkena suhu tinggi, maka zat terkandung dalam plastik dapat melepaskan berbagai bahan kimiawi.[2]
Jaga kesehatan dari sekarang, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sayangi diri dan keluarga kita dari ancaman microplastik yang akan berdampak terhadap kesehatan.
--------------------------------------
● Kalianyar-Bangil, 16.30 23 Syawal 1446 H./22 April 2025
■ Catatan kaki:
1.https://plasticsmartcities.wwf.id/feature/article/bahaya-microplastik-terhadap-kesehatan-manusia-ancaman-tersembunyi-yang-perlu-diwaspadai
2.https://poltekkespim.ac.id/kabar-terbaru/ini-bahayanya-membungkus-makanan-panas-dengan-plastik/
Komentar
Posting Komentar