PRESTASI IBLIS

   Gelapnya dunia akan menjadi semakin gelap tatkala seseorang menjalani kehidupan tanpa cahaya ilmu dien(agama). Pada hari ini banyak orang yang ingin mencari ketenangan dengan NAPZA, dugem, atau hiburan hiburan yang melanggar syariat. Ketika mereka mencari ketenangan dengan hal tersebut, yang ada akan menjadikan hati dan pikiran mereka semakin gelap.  

   Ada kisah dikampung saya dijember. Sepasang pengantin yang kedua duanya mempunyai basic agama yang kuat dan mumpuni, kedua pasangan tersebut sama sama dari pondok. Ketika bahtera rumah tangga mulai berlayar hingga keduanya dianugrahkan anak pertama dan terakhir. Kebetulan sang suami kerjanya menjadi nelayan, sehingga penghasilan memang tidak menentu. Kadang bisa dapat banyak, terkadang juga tidak dapat penghasilan sama sekali.

   Kondisi ini yang membuat pihak istri mulai bimbang, dikarenakan kehidupan ekonomi mereka menjadi tidak menentu. Setelah bersabar sekian lama akhirnya sang istri menggugat cerai suaminya. Ya benar, bahtera rumah tangga mereka karam ditengah lautan yang penuh ombak dan badai berbagai masalah kehidupan.

   Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, bahwa ketika pasangan suami istri memutuskan untuk mengarungi lautan dengan bahtera rumah tangga; seharusnya harus siap dengan ombak dan badai yang siap menghantam. Sungguh menarik ketika Rasulullah mengajarkan do'a untuk sepasang pengantin yaitu:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

“Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130).

   Didalam do'a tersebut terdapat redaksi "memberkahi dalam suka maupun duka", maknanya Rasulullah sudah mengkhabarkan bahwa dalam rumah tangga pasti akan ada suka dan duka. Jika pasangan pengantin tidak siap menghadapinya maka bahtera mereka akan kandas ditengah jalan.

   Sekarang musim nikah, seharusnya yang menjadi titik berat bagi orang tua ketika menikahkan anaknya adalah membekali mereka berdua dengan ilmu rumah tangga islami. Akan yang tetapi yang terjadi malah sebaliknya, disiapkan pesta pernikahan yang mewah sehingga lupa menyiapkan mental dan jiwa mereka untuk mengarungi kehidupan yang baru. Sebab salah satu prestasi syetan adalah ketika bisa memisahkan ikatan pernikahan suami istri. Digambarkan dalam sebuah hadits:

   Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)
   
    Maka sebagai orangtua yang bijak adalah sedini mungkin membekali anak anaknya dengan ilmu dien dan ilmu rumah tangga islami jika akan menuju jenjang tersebut.
----------------------------------------
● Bangil, 20.25 26 Syawal 1446 H./25 April 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)