RIDHO DENGAN TAKDIR-NYA
📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan semangat, kegigihan dan kesabaran yang luar biasa beliau sudah bisa pulih keadaannya dalam hitungan bulan. Bahkan beliau bercerita ketika diuji sakit, dilalui dengan perasaan ridho atas ketentuan Robb-Nya. Sehingga dengan ikhtiar bumi yang maksimal disertai ikhtiar langit yang tanpa henti, Allah Azza Wa Jalla mengijabah do'a beliau yaitu sembuh tanpa meninggalkan penyakit kembali.
Ketika awal ketemu keluhannya hanya badan dan kaki terasa panas dan nyeri. Tanda tanda pasca stroke hampir tidak nampak terhadap beliau. Kaki dan tangan sudah bisa digerakkan dengan sempurna seperti sedia kala. Pelajaran yang saya petik dari beliau adalah kebesaran hatinya dalam menghadapi ujian sakit tersebut.
Sungguh benar tatkala Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda jika segumpal daging tersebut baik maka akan baiklah seluruh tubuh.
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Jika hati sudah ridho dengan taqdir-Nya, maka menjalani ujian sakit akan lebih tenang dan selalu khusnudzon kepada Allah dengan taqdir baik dan buruk dari-Nya. Karena ridho dengan taqdir baik dan buruk adalah salah satu rukun iman seorang mukmin. Tenang menghadapi ujian sakit akan lebih cepat mendatangkan kesembuhan dengan ijin-Nya sebagaimana perkataan Ibnu Sina :
والاطمئنان نصف الدواء (Ketenangan adalah
separuh obat)
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang. (QS Ar-Ra’d: 28
Kondisi jiwa yang tenang akan melahirkan perasaan ridho, khusnudzon terhadap takdir buruk juga akan mendatangkan ketenangan dan perasaan yang sabar menghadapi ujian sakit. Karena berapa banyak seseorang yang diuji sakit belum bisa menjalaninya dengan sabar dan ridho atas ketentuan-Nya. Allah berfirman dalam hadits Qudsi:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »
Artinya, “Allah Ta’ala berfirman: ‘Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Diakhir proses hijamah beliau bercerita ada tetangganya juga mengalami sakit yang sama yaitu stroke. Tetapi proses penyembuhan lebih lama dari beliau. Kemudian beliau memberikan nasehat "Nang duwur kasurmu wes cepakno Al Qur'an ambek tasbih gawe dzikiran ben dino, iku gawe sangu nang kuburan. Ambek dungo ndak pedot pedot nang Gusti Allah cek ndang dikei waras." Alhamdulillah atas saran beliau beberapa bulan kemudian tetangganya tersebut disembuhkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
------------------------------------
Kalianyar, Bangil. Pukul 16.30 Rabu 17 Syawal 1446 Hijriyah/ 16 April 2025
Komentar
Posting Komentar