TENGGELAM DALAM KEGELAPAN DUNIA (BAG.1)


📝 Kurniaw4n_85
بسم الله الرحمن الرحيم
    Kapan hari dapat undangan halal bihalal dengan salah satu komunitas pengusaha. Sebelum menghadiri undangan tersebut saya menyempatkan diri silaturohim kesalah satu pengurus pondok tahfidz sekaligus pengelola TPQ didaerah Beji Pasuruan.

   Beliau mengawali cerita pengalaman dakwah dikampung tersebut. Memang awalnya sulit penuh onak dan duri, tetapi dengan mental baja dan semangat yang membara; rintangan seberat apapun jika Allah Azza Wa Jalla memberikan kemudahan dan kekuatan semuanya pasti terlewati. Berbicara  dengan ahlul qur'an akhirnya yang dibicarakan adalah seputar al qur'an, suka dukanya mendakwahkan Al Qur'an.

   Setelah melewati obrolan dengan pengajar Al Qur'an tersebut, saya melanjutkan dengan acara halal bihalal yang digagas kawan saya. Disela obrolan bersama kawan kawan, ada hadirin menyampaikan bahwa di daerah Pandaan ada perumahan dijual dengan sistem tanpa bunga, tanpa riba. Kemudian kawannya menyahut "Lek sak iki nggolek bisnis tanpa bank dan tanpa riba yo ndak masuk akal.!" 

   Saya kemudian berfikir apakah sudah sedemikian gelapnya hati, jiwa dan  pemikiran manusia diakhir zaman, sehingga memandang perkara riba seolah olah bukan sebuah dosa. Padahal Allah Azza Wa Jalla berfirman:

 وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا‌ ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ‌ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya Larangan dari Tuhannya, laIu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang Larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekaI didalamnya (QS Al Baqarah 275).[1]

    Salah satu do'a yang dibaca Nabi Yunus Alaihi Salam ketika dihukum oleh Allah Azza Wa Jalla ditelan oleh ikan diabadikan didalam Al Qur'an. 

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan (ingatlah) Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu menyangka bahwa Kami tidak akan mengetahui rahasia (yang ada pada dirinya), lalu dia menyeru dalam kegelapan (seraya berkata): ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.’ Kami pun memperkenankan doanya, dan menyelamatkannya dari kesusahan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”(QS AL ANBIYA': 87-88) [2]

    Dalam kegelapan dan kehampaan perut ikan, Nabi Yunus menyadari dosanya dan bertobat dengan tulus. Dialah saat itu, dalam kondisi yang paling terpuruk, ia mengucapkan doa yang telah menjadi tanda kehambaan dan kerendahan hati di hadapan Allah.

   Seandainya Nabi Yunus Alaihi Salam tidak melantunkan do'a tersebut niscaya akan selamanya berada dalam tiga kegelapan yaitu: kegelapan didalam  perut ikan, kegelapan dilautan yang dalam, dan kegelapan malam. Hendaknya orang beriman selalu meladzimi do'a tersebut agar tidak tenggelam dalam kegelapan dunia jika menjalani kehidupan tanpa berlandaskan ilmu dien.

    Semoga kita terhindar dari perbuatan bertransaksi dengan cara riba yang secara jelas dan tegas diharamkan Allah Azza Wa Jalla didalam Al Qur'an. Dan mencukupkan muamalah perdagangan yang telah Allah Azza Wa Jalla halalkan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda dalam berbagai redaksi hadits:

Dari ‘Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرِّبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُونَ بَابًا

“Riba itu ada 73 pintu.” (HR. Ibnu Majah, no. 2275. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan) [3]

---------------------------------
○ Bangil 04.15 25 Syawal 1446 H./24 April 2025

■ Catatan Kaki:

1.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Pemakan riba akan hilang akalnya dengan mengejar keuntungan dari bunga { الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ } dan ketika ia dibangkitkan pada hari kiamat ia akan merasakan kejamnya siksaan.

2.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

 Ingatlah juga wahai nabi tentang kisah Dzun Nun yaitu Yunus bin Mata yang tinggal dalam (perut) ikan paus. Allah mengutusnya kepada penduduk Ninawa di negeri seberang. Ketika dia pergi dengan keadaan marah kepada kaumnya karena tidak mau beriman, dan beranggapan bahwa Kami tidak akan menyempitkan urusannya, namun kami biarkan dia meninggalkan mereka. Lalu dia berdoa dalam 3 kegelapan yaitu kegelapan malam, kegelapan laut dan kegelapan perut paus: “Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dari sesuatu yang tidak sesuai. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menzalimi diri sendiri dengan pergi tanpa seizinMu dan meninggalkan kaumku.

3.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرِّبَا سَبْعُونَ حُوبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ

“Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling ringan adalah seperti seseorang menzinai ibu kandungnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah, no. 2274. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan,

الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ

“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri.” (HR. Al-Hakim, 2: 37. Al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini sesuai syarat syaikhain –Bukhari dan Muslim-. Hal ini disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, demikian disebutkan dalam tahqiq Sunan Ibnu Majah oleh Al-Hafizh Abu Thahir).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)