MEMBUNUH TANPA SADAR (BAG.1)

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

📝Kurniaw4n_85

    Hari ini ketika saudara kita di Gaza Palestina dibunuh, tanahnya dijarah, rumah ibadah dihancurkan, rumah sakit diledakkan oleh yahudi laknatullah alaihi; masih ada saudara kita yang mengeluarkan statement "sudahlah hijrah saja dari bumi palestina" atau ada perkataan yang lebih absurd yaitu ketika ada sekelompok kaum muslimin melawan agresi penjajah zionis, dikatakan jihadnya tidak sah karena tidak ada ijin dari "ulil amri".

     Analoginya adalah ketika ada perampok masuk kerumah pak budi ingin menjarah harta benda dan kehormatan istrinya, kemudian ada tetangganya memberikan saran "Sudahlah pak Budi tinggalkan saja rumah itu, bumi Allah kan masih luas". Ini kan saran yang tidak masuk akal, seharusnya ketika ada perampok ya kita lawan habis habisan.

    Membunuh saudaranya sendiri tanpa sadar, mungkin itu kalimat yang tepat bagi mereka. Dengan perkataannya secara tidak langsung mereka mendukung orang orang kafir Yahudi membantai saudara kaum muslimin dibumi Palestina. Dengan mulutnya mereka selalu menggembosi perjuangan kaum muslimin, jika ada satu kelompok ingin menegakkan syariat Islam dikatakan khawarij, teroris, fundamentalis dan stigma negatif lainnya.

   Taat "ulil umri" semboyan mereka meskipun yang ditaati jauh melenceng dari tuntunan syariat. Taat ulil amri yang selalu digembar gemborkan untuk melegimitasi penguasa yang dholim meskipun melakukan tindakan amoral. Yang ada mereka hanyalah menjadi alat penguasa untuk melanggengkan kekuasaannya. Masih hangat bagaimana "ulil amri" ketika dinasehati beberapa ulama',malah ulama' tersebut dimasukkan hotel prodeo.

    Entah apa yang ada dipikiran sebagian kalangan, sehingga mereka begitu bersemangat mentaati pemerintah yang dholim, apakah mereka belum membaca firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

  Surat Al-Ahzab Ayat 67

وَقَالُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّآ أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَآءَنَا فَأَضَلُّونَا ٱلسَّبِيلَا۠

Artinya: Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).[1]

    Membunuh saudara sendiri tanpa sadar; dan membiarkan saudara kaum muslimin menjadi sasaran empuk orang orang kafir. Warga muslim Palestina, Suriah, Afganistan, Myanmar, dan semua warga muslimin diseluruh didunia mereka semua adalah saudara kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Surat Al-Hujurat Ayat 10

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.[2]

-------------------------------------------------------------
○ Gempeng Bangil 09.27 Ahad, 5 Dzulqo'dah/ 4 Mei 2025

● Catatan Kaki :

1.Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

67. “Dan mereka berkata, ‘Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami’,” dan kami telah bertaklid kepada mereka dalam kesesatan mereka, “lalu mereka menyesatkan kami dari jalan.” Ini sebagaimana Firman Allah, "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia." (Al-Furqan: 27-29). 

2.Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin semuanya bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara nasab, karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal dalam surga. Dalam sebuah hadis sahih diriwayatkan: 

اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. (رواه البخاري عن عبد الله بن عمر)

 Muslim itu adalah saudara muslim yang lain, jangan berbuat aniaya dan jangan membiarkannya melakukan aniaya. Orang yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah membantu kebutuhannya. Orang yang melonggarkan satu kesulitan dari seorang muslim, maka Allah melonggarkan satu kesulitan di antara kesulitan-kesuliannya pada hari Kiamat. Orang yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari Kiamat. (Riwayat al-Bukhārī dari ‘Abdullāh bin ‘Umar) Pada hadis sahih yang lain dinyatakan:

 اِذاَ دَعَا الْمُسْلِمُ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ: اٰمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلِهِ. (رواه مسلم عن أبي الدرداء) 

Apabila seorang muslim mendoakan saudaranya yang gaib, maka malaikat berkata, “Amin, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu.” (Riwayat Muslim dari Abū ad-Dardā') Karena persaudaraan itu mendorong ke arah perdamaian, maka Allah menganjurkan agar terus diusahakan di antara saudara seagama seperti perdamaian di antara saudara seketurunan, supaya mereka tetap memelihara ketakwaan kepada Allah. Mudah-mudahan mereka memperoleh rahmat dan ampunan Allah sebagai balasan terhadap usa-ha-usaha perdamaian dan ketakwaan mereka. Dari ayat tersebut dapat dipahami perlu adanya kekuatan sebagai penengah untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)