PETA JALAN KEHIDUPAN (BAG.2)

📝 Kurniaw4n_85

بسم الله الرحمن الرحيم

    Hari ini ketika kita ingin menuju suatu tempat, rumah kawan/saudara langkah yang paling mudah adalah meminta share lokasi. Dengan berbekal google map tersebut maka dengan mudah kita akan menuju lokasi yang akan dituju, tinggal klik maka perangkat tersebut akan memandu sampai tujuan.

    Kampung akhirat adalah kampung masa depan kaum yang beriman. Mau tidak mau, suka atau tidak suka pasti semua orang akan kembali kesana. Kalau didunia saja, ketika mau pergi kesuatu tujuan membutuhkan perangkat untuk sampai ketujuan, apalagi perjalanan menuju tempat yang abadi, kekal dan selamanya. Robb pencipta alam semesta sudah menurunkan road map(peta jalan) dalam meniti kehidupan didunia untuk kemudian melanjutkan kehidupan selanjutnya dikampung akhirat.

   Peta jalan(road map)dibutuhkan sekali bagi seorang musafir. Sebab hakikatnya hidup didunia adalah seperti seorang musafir. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمنْكِبَيَّ فَقَالَ: (كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ) وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلا  تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لمَوْتِكَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: “Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku seraya bersabda: ”Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau seorang musafir”. Maka Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyatakan: “Jika engkau berada di sore hari janganlah engkau menunggu datangnya esok hari. Jika engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu datangnya sore hari. Pergunakanlah masa sehatmu untuk menghadapi masa sakitmu, dan masa hidupmu untuk menghadapi masa kematianmu.” (HR. Al Bukhari).[1]

   Dalam Al Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَّهْدِيْ  بِهِ  اللّٰهُ  مَنِ  اتَّبَعَ  رِضْوَا نَهٗ  سُبُلَ  السَّلٰمِ  وَيُخْرِجُهُمْ  مِّنَ  الظُّلُمٰتِ  اِلَى  النُّوْرِ  بِاِ ذْنِهٖ  وَيَهْدِيْهِمْ  اِلٰى  صِرَا طٍ  مُّسْتَقِيْمٍ

“Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 16)

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَصِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)[2]

Shiratal mustaqim yang dimaksud adalah jalan yang jelas yang tidak bengkok. Secara jelas jalan yang lurus diterangkan pada ayat selanjutnya,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

“Jalan yang engkau beri nikmat pada mereka.”

Jalan yang diberi nikmat dengan melakukan ketaatan dan ibadah pada Allah. Syariat Islam seluruhnya itu lurus, tidak bengkok.

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153)

   Ketika seseorang sudah diberikan petunjuk jalan yang lurus(memahami petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah), maka dalam menjalani kehidupan didunia ini akan terarah dan dibimbing ilmu dien. Sehingga tujuan yang hendak dicapai yaitu surga-Nya Allah Azza Wa Jalla akan didapatkan setiap orang yang beriman. Semoga kita semua dimudahkan memahami petunjuk(road map) Al Qur'an dan diwafatkan dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin.
---------------------------------------
● Kalianyar-Bangil, 8 Dzulqoidah 1446 H./ Rabu 7 Mei 2025.

● Catatan Kaki

1. Diriwayatkan oleh al Bukhari  (6416)

2. Syaikh As-Sa’di rahimahullah menerangkan sebagaimana berikut ini.

Kemudian Allah berfirman “Tunjukilah kami jalan yang lurus”, yakni tunjukilah kami dan berilah taufik kepada kami (untuk meniti) jalan yang lurus, yaitu jalan yang jelas yang mengantarkan kepada keridaan Allah dan surga-Nya. Hal ini diperoleh dengan cara mengetahui kebenaran dan mengamalkannya.

Ada dua hal dalam hal meminta petunjuk yaitu tunjukilah kami kepada shirath dan tunjukilah di dalam shirath. Hidayah (petunjuk) kepada shirath adalah supaya tetap teguh pada ajaran Islam dan meninggalkan agama-agama selain Islam. Sedangkan hidayah di dalam shirath mencakup hidayah untuk mengamalkan seluruh cabang agama, baik secara ilmu maupun amal. Ini merupakan doa yang paling lengkap dan paling bermanfaat bagi para hamba. Maka, wajib bagi setiap orang untuk berdoa kepada Allah dengan doa ini pada setiap rakaat shalat yang ia kerjakan, karena begitu butuhnya ia pada doa ini.

Yang dimaksud jalan yang lurus dalam surah ini adalah jalan yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, yakni jalannya orang-orang yang mendapat nikmat. Merekalah kalangan nabi shiddiqin (orang yang jujur), syuhada’ (mati syahid), dan shalihin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)