PETA JALAN KEHIDUPAN (BAG.3)

بسم الله الرحمن الرحيم

📝 Kurniaw4n_85

Memahami peta bagi seorang musafir atau pendaki adalah keniscayaan. Bagaimana akan sampai kepada tujuan jika tidak bisa memahami atau membaca peta jalan. 

   Satu ketika saya pernah naik gunung Penanggungan yang letaknya berada didua kabupaten, yaitu kabupaten Pasuruan dan Mojokerto. Perjalanan naik gunung harus mempunyai seorang guide(penunjuk jalan), agar lebih mudah sampai ketujuan. Agar tidak tersesat dijalan dan lebih terarah perjalanannya.

   Begitupun jika seseorang ingin hidupnya tidak tersesat dijalan dan ingin terarah kehidupannya, tidak ada jalan lain kecuali harus menggunakan semua petunjuk dalam Al Qur'an dan Sunnah Nabi-Nya. Rasulullah mengkhabarkan:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَة نَبِيهِ » [أخرجه  مسلم والحاكم]

“Sungguh telah aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang tidak akan menjadikan kalian tersesat selagi kalian berpegang teguh dengannya yaitu al-Qur’an dan Sunah nabiNya“. HR Muslim no: 1218.

   Ketika bepergian menuju kota dengan menggunakan perangkat google map saja kadang masih 'disesatkan' olehnya, makanya kadang pernah kita dengar ada mobil tersesat sampai masuk kehutan atau diatas bukit.

   Memahami peta jalan(road map) adalah keniscayaan, kepandaian membaca peta akan menentukan kelancaran perjalanan. Jika sebuah peta sudah difahami dan dimengerti tinggal berjalan mengikuti alur yang ditunjukkan peta tersebut.

   Begitupun Al Qur'an jika dibaca, difahami dan dijalankan sesuai alurnya, maka seseorang akan berjalan didalam kehidupan dunia ini dengan baik dan benar. Kemudian dalam kehidupan selanjutnya akan memetik buah amal soleh dari perjalanan hidup didunia ini. Maka berhati hatilah dalam kehidupan, ikuti rambu rambu yang ada di Al Qur,an; taati semua perintah-Nya dan jauhi semua larangan-Nya.

Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أتاني جبريلُ ، فقال : يا محمدُ عِشْ ما شئتَ فإنك ميِّتٌ ، وأحبِبْ ما شئتَ ، فإنك مُفارِقُه ، واعملْ ما شئتَ فإنك مَجزِيٌّ به ، واعلمْ أنَّ شرَفَ المؤمنِ قيامُه بالَّليلِ ، وعِزَّه استغناؤه عن الناسِ

“Jibril ‘alaihissalam pernah datang kepadaku seraya berkata, ‘Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan menjadi mayit. Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam dan kehormatannya adalah rasa kecukupan dari manusia.’” (HR. Thabrani)
--------------------------------------
● Kamis 9 Dzulqoidah 1446 H./8 Mei 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEUKIMIA DIDEPAN MATA (BAG.3)

GADGET DAN ANAK MUDA (BAG.2)

PENGARUH MAKANAN TIDAK SEHAT (BAG.2)