ULAMA' YANG MEMBINGUNGKAN.
Dari zaman Belanda satu kelompok yang mendukung pemerintahan pasti ada. Setiap orang/kelompok yang menyelisihinya pasti dicap ekstrimis atau radikal, sekelas Pahlawan Diponegoro juga dicap radikal. Padahal Pangeran Diponegoro adalah simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan sebagai langkah awal untuk mengembalikan Biladul Islam, yang pernah berjalan selama berabad abad lamanya. Jadi kalau ada buku sejarah yang menulis bahwa Diponegoro berperang hanya untuk merebut kembali tanah warisan leluhur, sungguh suatu pengaburan sejarah kepada Diponegoro, para Kyai dan santri yang berada dibarisannya.
Memang sejarah akan terus berulang, yang berganti hanya pelakunya saja. Kisah lainnya adalah Bal'am Bin Bauro' yang memberi nasehat kepada pasukannya Fir'aun agar bisa mengalahkan pasukannya Nabi Musa sampai sekarang juga masih ada yang menyandangnya. Bagaimana Bal'am memberikan fatwa agar pihak Fir'aun mengirimkan gadis yang cantik kedalam perkemahan pasukannya Nabi Musa Alaihi Salam; jika ada satu saja pasukannya berzina niscaya mereka akan kalah dalam berperang.
Hari ini jika ada kelompok yang memberikan loyalitas kepada pemerintah yang dholim hakikatnya mereka sedang menyandang peran Bal,am Bin Bauro'. Bedanya kalau dulu musuhnya sangat jelas memusuhi Islam, pada hari ini baju dan bahasanya sama tetapi keras penentangannnya ketika ada wacana penegakan syariat Islam, permusuhannya dengan cara yang halus tetapi polanya sama. Politik devide et empera (politik belah bambu) masih terus dijalankan strategi ini. Satu kelompok diinjak sebab tidak sejalan dengan program mereka; satu kelompok diangkat disebabkan selalu menuruti kemauan mereka( tunduk dan patuh).
Bal'am Bin Bauro' adalah contoh orang alim yang ketika tangannya menengadah kelangit niscaya Allah Azza Wa Jalla mengabulkan hajatnya, tetapi menjual ilmunya dengan sekeping harta dunia. Rasulullah mengecam seseorang yang menukar ilmu dien dengan keuntungan dunia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ رِجَالٌ يَخْتِلُوْنَ الدُّنْيَا بِالدِّينِ يَلْبَسُوْنَ لِلنَّاسِ جُلُوْدَ الضَّأْنِ مِنَ اللِّينِ، أَلْسِنَتُهُمْ أَحْلَى مِنَ السُّكَّرِ، وَقُلُوْبُهُمْ قُلُوْبُ الذِّئَابِ، يَقُوْلُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَبِي يَغْتَرُّوْنَ، أَمْ عَلَيَّ يَجْتَرِئُوْنَ؟ فَبِي حَلَفْتُ لَأَبْعَثَنَّ عَلَى أُولَئِكَ مِنْهُمْ فِتْنَةً تَدَعُ الحَلِيْمَ مِنْهُمْ حَيْرَانًا
“Akan keluar di akhir zaman nanti beberapa orang yang mencari dunia dengan amalan dien, mereka mengenakan pakaian di tengah-tengah manusia dengan kulit kambing yang lembut, lisan mereka lebih manis dari pada gula, tetapi hati mereka adalah hati serigala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Apakah terhadap-Ku mereka berani menipu ataukah mereka berani melawan Aku? Maka dengan Kebesaran-Ku, Aku bersumpah, Aku benar-benar akan mengirim kepada mereka fitnah yang mengakibatkan ulama yang teguh hati pun menjadi bingung.” [HR.At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Kitab Az-Zuhd, no. 2515]
Semoga Allah Azza Wa Jalla menjaga kita dari tipu daya ulama' yang menyesatkan dan membingungkan umat. Ada wasiat dari Imam Safi'i terkait ulama' akhir zaman. "Nanti diakhir zaman akan banyak Ulama’ yang membingungkan umat, sehingga umat bingung untuk membedakan dan memilih yang mana Ulama’ Warosatul Anbiya’ (penerus nabi) dan yang mana ulama’ suu’ (jahat) yang menyesatkan umat.”
Imam Syafi’i lalu melanjutkan wasiatnya : “Carilah Ulama’ yang paling dibenci oleh orang-orang kafir dan orang munafiq, dan jadikanlah ia sebagai Ulama’ yang membimbingmu, dan jauhilah ulama’ yang dekat dengan orang kafir dan munafiq kerana ia akan menyesatkanmu, menjauhkanmu dari keridhoan Alloh.”
------------------------------------
● Kalianyar-Bangil, 16.57 Ahad 5 Dzulqoidah 1446 H/ 4 Mei 2025
Komentar
Posting Komentar